Melapangkan Hati dengan Beriman kepada Qada dan Qadar

0
702
Ilustrasi seorang berdoa/unsplash

Harmantajang.com – Segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Sebagaimana dikatakan dalam firman-Nya:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Hadid:22)

Sejalan dengan itu, Ubadah Ibn Shamit Radhiyallahu ‘anhu berkata:

”Engkau tidak akan merasakan lezatnya kehidupan sampai engkau meyakini bahwasanya apa yang telah ditentukan untukmu tidak akan ada yang mampu menghalanginya dan sebaliknya apa yang tidak ditentukan untukmu maka tidak akan ada yang mampu memberikannya kepadamu”.

Oleh karenanya, serahkan segala sesuatunya kepada Allah Subhanahu wata’ala. Ketika segala usaha sudah ditempuh dan telah memaksimalkan segala carat, namun kenyataannya tidak sesuai dengan yang diinginkan maka kembalikan semuanya kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Karena segala yang terbaik adalah apa yang dipilihkan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من يرد الله به خيرا يصب منه

“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR. Al-Bukhari). 

Rasulullah melarang kita ketika mengerjakan sesuatu namun tidak sesuai dengan harapan kita lalu kita mengatakan”andaikan, seandainya”, karena kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: ”kata-kata andaikan membuka pintu syaithan

Oleh karenanya apapun yang terjadi katakan: ”Segala Sesuatunya telah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu wata’ala dan Allah Subhanahu wata’ala melakukan apapun yang ia kehendaki“.

Inilah beberapa hal yang apabila diamalkan akan melapangkan hati bahkan musibah atau ujian akan berubah menjadi nikmat karena kita mengharapkan ganjaran dan pahala  disisi Allah Subhanahu wata’ala.

Hidup didunia ini merupakan tempat manusia diuji oleh Allah Subhanahu wata’ala, dan akan kembali kepada-Nya dan semoga Allah Subhanahu wata’ala ridho tatkala kita berjumpa dengan-Nya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here