Harmantajang.com – Dalam islam sering dijumpai sejumlah istilah yang menunjukan keislaman dan keimanan seseorang, salah satunya ialah menjadi seorang wali Allah. Pemaknaan kata wali ini kemudian sering diidentkan dengan seseorang yang memiliki karomah.
Lantas apa yang disebut dengan wali?. Secara sederhana wali adalah mereka yang taat dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wata’ala, sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an:
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ , الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa”. (QS. Yunus: 62-63).
Baca Juga: Waspada, Kontrol Jenis Nafsu ini Agar Dirimu Bisa Selamat!
Syarat seseorang dikatakan wali yaitu keimanan dan ketakwaan. Jadi semua orang yang beriman dan bertakwa adalah wali-wali Allah. Walaupun derajat kewalian bertingkat-tingkat berdasarkan derajat keimanan dan ketakwaan mereka disisi Allah Subhanahu wata’ala.
Ini perlu dijelaskan karena banyak orang yang mengira bahwasanya yang dimaksud dengan wali yaitu mereka yang diberi sesuatu diluar dari kebiasaan manusia atau yang biasa disebut dengan karomah.
Walaupun ini ada benarnya karena Allah Subhanahu wata’ala terkadang memberikan karomah kepada seorang hamba. Namun itu bukan syarat mutlak, jadi jangan kita mengira bahwasanya seseorang belum dikatakan wali kecuali dia mendapatkan karomah.
Baca Juga: Q & A Seputar Islam, Nomor 8 Sering Disepelekan (Part III)
Bahkan ulama kita mengatakan:”Karomah yang paling besar yang Allah berikan kepada wali-walinya adalah Al Istiqamah yaitu istiqamah diatas jalan Allah Subhanahu wata’ala.