Mulia dengan Taubat Seperti yang Dicontohkan Nabi Adam ‘Alaihissalam

0
595
Ilustrasi seorang sedang beribadah/Unsplash

Harmantajang.com – Begitu banyak dalil dan hadist yang menganjurkan untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wata’ala dari segala dosa. Orang yang beriman kadang terjatuh dalam dosa seperti Nabi Adam ‘alaihissalam.

Bukankah sebuah ayat yang mengatakan Allah mengajarkan Adam semua nama yang memuliakannya, bukankah perintah Allah kepada malaikat untuk sujud kepada Adam yang menjadikan Adam menjadi mulia.

Akan tetapi yang memuliakan adam adalah doanya tatkala ia berdoa kepada Allah:

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.(QS. Al Baqarah: 286).

Baca Juga: Inilah Orang-Orang Beruntung yang Disebutkan dalam Tafsir Surah Al-A’la Ayat 14

Permohonan tobat beliau yang memuliakannya dan memasukkannya kedalam surga. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

 وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung“. (QS. An Nur: 31).

Sebagai manusia, tentu tidak bisa luput dari salah dan dosa olehnya dengan taubat seseorang bisa memperbaiki segala dosa-dosanya. Tentu dengan taubat yang sebenar-benarnya taubat.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

فَمَن تَابَ مِنۢ بَعْدِ ظُلْمِهِۦ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Maka barangsiapa bertaubat (diantara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Maidah: 39).

Baca Juga: Semasa Hidupnya, Apakah Rasulullah Pernah Bercanda dan Bagaimana Bercandaannya?

Adapun hikmah yang bisa dipetik ialah mencari kemuliaan dari Allah Subhanahu wata’ala  dengan jalan beratubat setiap saat dengan taubat yang sesungguhnya taubat, seperti yang dilakukan oleh Nabi Adam ‘alaihissalam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here