Harmantajang.com – Aisyah Radhiyallahu ‘anha pernah menyampaikan salah seorang lelaki kepada Rasulullah yang bernama Abdullah ibn Jud’an, orang ini selama ia hidup dimasa jahiliyah, ia memuliakan tamu, berbuat baik kepada tetangga, kebaikan-kebaikan apapun ia kerjakan.
Aisyah berkata:”Ya Rasulullah, apakah itu bermanfaat untuknya pada hari kemudian”, Nabi berkata:”Tidak sama sekali, karena dia tidak pernah berkata sedikitpun, Ya Allah ampunkan dosa-dosaku dihari kiamat nanti”,.
Jadi dia tidak masuk islam sehingga tidak bermanfaat baginya. Jadi jika ingin mendapatkan pahala dari kebaikan yang kita lakukan pada hari kiamat kuncinya masuk ke dalam islam.
ثُمَّ كَانَ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْمَرْحَمَةِ
“Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang“. (QS. Al-Balad: 17).
Baca Juga: Jangan Serba ‘Instan’, Kebahagiaan Akhirat Membutuhkan Kesabaran
Ini salah satu amalan yang bisa membebaskan kita dari kebangkrutan pada hari kiamat yaitu saling berwasiat dalam kesabaran. Pertama kesabaran dalam ketaatan, olehnya sesama kaum muslimin harus memberi nasehat atau wasiat dalam kesabaran dan kebaikan.
Selain itu, saling menguatkan didalam meninggalkan maksiat, sekarang yang lagi tren adalah hijrah-hijrah namun yang paling penting dari itu adalah bagaimana mempertahankan keistiqamahan dan salah satu diantaranya adalah saling menguatkan dalam keistiqamahan itu.
Sayangilah yang ada dibumi niscaya dilangit akan menyayangimu, orang yang penyayang akan disayangi oleh-Nya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
Baca Juga: Jangan Bimbang, Ikutilah Rasulullah Kelak Kamu Bersamanya
أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ
“Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan”. (QS. Al-Balad: 18).
Mereka itu adalah para penghuni surga (golongan kanan) yang telah kita sebutkan sifat dan ciri-cirinya.