Tidak Sempurna Keimanan Seseorang Sebelum Berpadunya Keyakinan, Lisan dan Perbuatan

0
657
Ilustrasi seorang muslim berdoa/unsplash

Harmantajang.com – Dalam hadistnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

عَنْ عَمْرٍو وَقِيْلَ أَبِيْ عَمْرَةَسُفْيَانَ بْنِ عَبْدِاللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهَ , قَالَ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ , قُلْ لِيْ فِيْ اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً , لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًاغَيْرَكَ. قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ , ثُمَّ اسْتَقِمْ . رواه مسلم

Dari Abu ‘Amr, dan ada yang mengatakan dari Abu ‘Amrah Sufyan bin ‘Abdillah ats-Tsaqafi Radhiyallahu anhu, yang berkata:“Aku berkata:”Ya Rasulullah! Katakanlah kepadaku dalam islam sebuah perkataan yang tidak aku tanyakan kepada orang selain engkau”. Beliau menjawab:”Katakanlah, Aku beriman kepada Allah Azza wa Jalla, kemudian istiqamahlah”. (HR. Muslim).

Berimanlah kepada Allah lalu istiqamah, hijrah dijalan Allah kemudian istiqamah, taat kepada Allah kemudian istiqamah. Jadi sahabat ini ketika minta nasehat, Nabi menyampaikan nasehat yang ringkas, singkat, padat untuk kebahagiaan dunia dan akhiratnya.

Hadist ini menunjukkan keimanan itu diucapkan bukan hanya pengakuan di dalam hati. Defenisi iman yaitu pembenaran hati’ artinya hati menerima semua ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam.

Pengakuan dengan lisan’ artinya mengucapkan dua kalimat syahadat. Serta perbuatan dengan anggota badan’ artinya amal hati yang berupa keyakinan-keyakinan dan beramal dengan anggota tubuh yang lainnya dengan melakukan ibadah-ibadah sesuai dengan kemampuannya.

Salah satu pokok penting dari iman adalah keyakinan bahwa iman itu bertambah dan berkurang. Hal ini telah ditunjukkan oleh dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadist. Salah satu dalil dari Al-Qur’an yaitu firman Allah Subhanahu wata’ala:

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al Fath: 4).

Iman bertambah dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah dan berkurang dengan ketaatan kepada syaithan atau bermaksiat kepada Allah Subhanahu wata’ala. Olehnya, iman itu berpadunya antara peernyataan, ucapan dan perbuatan untuk beribadah kepada-Nya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here